Pada kuartal kedua tahun 2025, penasihat investasi mendorong lembaga untuk meningkatkan ukuran holding Bitcoin melalui ETF mencapai 33,6 miliar dolar.
Data yang dibagikan oleh analis ETF Bloomberg, James Seyffart, pada 25 Agustus menunjukkan bahwa di semua kategori yang dilacak, institusi menambah total 57.375 BTC Holding.
Bloomberg Intelligence menunjukkan bahwa ukuran holding Bitcoin ETF saat ini adalah 17,4 miliar USD, hampir dua kali lipat dari ukuran holding manajer hedge fund yang mencapai 9 miliar USD.
Di antara investor institusi baru, Brevan Howard Capital Management menjadi pemegang saham institusi terbesar untuk ETF Bitcoin. Hingga 30 Juni, perusahaan manajemen dana tersebut telah memegang BlackRock iShares Bitcoin

Sumber: On-Chain Mind, diterjemahkan oleh Shaw Jincai Finance
Saat ini ada kekuatan yang diam-diam berperan dalam mengubah dinamika pasokan pasar: Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin. Produk-produk ini telah menyerap 7% dari total pasokan Bitcoin, jika Anda tidak memperhatikannya, maka Anda telah kehilangan bagian terpenting dari teka-teki.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci tentang aliran dana ETF, menganalisis indikator baru yang berada di garis depan analisis aliran dana, untuk membantu mengukur dampak ETF, dan merenungkan dinamika pasar dan perilaku manusia yang diungkapkan oleh aliran dana ini.
Mari kita mulai.
Ikhtisar Poin Utama
Menyerap pasokan besar: ETF Bitcoin global saat ini memegang lebih dari 1,4 juta BTC, yang mencakup lebih dari 7% dari total pasokan, berdampak pada kelangkaan dan stabilitas harga.
Model aliran dana dan psikologi: Harian dan kumulatif

Penulis: Charlie Liu
Ditulis di depan
20 tahun yang lalu, saya terpesona oleh topik keamanan energi China saat di sekolah menengah, dan karena itu saya membuka pintu untuk karir di investasi makro, pembayaran global, dan cryptocurrency.
Di era kesempatan sejarah revolusi produktivitas + hubungan produksi yang dipicu oleh AI dan Crypto saat ini, tidak terduga bahwa cerita kembali ke titik asal energi dan listrik.
Jangkar baru untuk mata uang
Di era AI, "listrik" menjadi faktor langka yang baru.
Siapa yang dapat mengorganisir listrik dan daya komputasi secara lebih besar, dengan biaya lebih rendah, dan lebih stabil, maka mereka lebih berhak untuk menyematkan mata uang mereka ke dalam jaringan pembayaran generasi berikutnya.
Stablecoin bukanlah sihir, itu hanya mengemas rantai industri, rantai energi, dan rantai penyelesaian suatu negara menjadi sebuah "antarmuka" yang dapat diprogram.
Ketika antarmuka terhubung ke pembangkit listrik dan ruang server, jangkar mata uang secara diam-diam berpindah dari emas dan minyak ke kilowatt-jam.
Jika kita melihat

Pengarang: Wakil Presiden Pusat Kartu Peony Bank Industri dan Perdagangan Tiongkok, Shi Hailong
Seiring dengan perkembangan teknologi blockchain, pasar cryptocurrency menunjukkan keberagaman. Stablecoin sebagai jenis cryptocurrency khusus, mencapai stabilitas nilai dengan mengaitkan diri dengan mata uang fiat atau aset lainnya, secara efektif menyelesaikan masalah fluktuasi harga aset kripto. Dengan cepatnya evolusi paradigma internet dari Web2.0 ke Web3.0, stablecoin tidak hanya diterapkan dalam teknologi blockchain, tetapi juga mengintegrasikan teknologi seperti kontrak pintar dan sistem oracle, membangun sistem aset digital dan penyelesaian pembayaran yang sepenuhnya baru, yang memiliki dampak mendalam pada restrukturisasi sistem keuangan global. Artikel ini menjelaskan secara sistematis mekanisme evolusi dan jalur implementasi stablecoin dari perspektif teknologi.
Evolusi paradigma internet dan kebangkitan mata uang digital
Sejak kelahiran internet, telah mengalami beberapa perubahan paradigma, dari Web1.0 yang "hanya baca" di awal, hingga Web2.0 yang "bisa dibaca dan ditulis" saat ini, dan menuju ke "

Aset Data Nyata (Real Data Assets, disingkat RDA) sebagai bentuk aset inovatif, sedang merombak jalur nilai elemen data. Paradigma RDA yang diusulkan oleh Bursa Data Shanghai pada tahun 2025, bukan hanya eksplorasi transformasi data dari sumber menjadi modal, tetapi juga praktik China dalam mendorong integrasi mendalam antara ekonomi riil dan ekonomi digital di bawah strategi "penggabungan angka nyata". Artikel ini akan menganalisis nilai uniknya secara mendalam dari asal usul RDA, mekanisme inti, status perkembangan, dan saham konsep terkait, serta memproyeksikan potensi masa depannya.
Asal Usul RDA: Paradigma Baru Pemanfaatan Nilai Data China
Pada tahun 2025, Shanghai Data Exchange (selanjutnya disebut sebagai Shangshu) pertama kali mengajukan konsep RDA dalam "RDA: Eksplorasi Pemanfaatan Nilai Elemen Data", dipimpin oleh General Manager Tang Qifeng dan Wakil Direktur Institut Penelitian Lu Zhengying. Paradigma ini sebagai respons terhadap strategi "produktivitas baru" negara dan pasar elemen data, bertujuan untuk通

Kepala Biro Urusan Keuangan dan Ekonomi Hong Kong menyatakan bahwa stablecoin dianggap sebagai pelengkap mata uang fiat, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembayaran dan bukan untuk spekulasi. Pada tahun 2025, "Peraturan Stablecoin" akan berlaku, yang mengharuskan penerbit untuk memiliki aset yang sangat likuid, Drop biaya pembayaran lintas batas dan meningkatkan kecepatan Pembayaran, serta mendorong perkembangan ekonomi riil.

Pengaturan: Golden Finance
Pada 25 Agustus, konferensi WebX 2025 diadakan di Tokyo, Jepang. Mantan ketua CFTC AS, Heath Tarbert, yang juga merupakan Kepala Hukum dan Urusan Perusahaan Circle, serta senator dari Partai Liberal Demokrat Jepang, Katayama Satsuki, turut ambil bagian dalam diskusi meja bundar yang berfokus pada regulasi dan aplikasi stablecoin.
Dalam diskusi meja bundar, Katayama Satsuki secara tegas mengungkapkan sikap hati-hati terhadap mata uang digital bank sentral (CBDC), serta ia percaya bahwa stablecoin adalah titik masuk penting untuk adopsi industri kripto. Dia menunjukkan bahwa ada kekhawatiran di masyarakat internasional mengenai risiko privasi dan pengawasan terkait CBDC, dan di dalam negeri Jepang juga ada suara yang meragukan atribut desentralisasinya. Bahkan, majelis rendah pernah mengusulkan untuk melarang eksplorasi terkait. Saat ini, CBDC di Jepang masih dalam tahap penelitian dan belum masuk ke tahap pengembangan komersial. Jepang lebih cenderung untuk mengutamakan pengembangan stablecoin. Saat ini, kelompok muda Jepang adalah